Senin, 20 April 2009

Kita dan Bahasa Indonesia (di mata para pelajar)

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tidak asing lagi buat kita sebagai warga indonesia. Secara umum bahasa Indonesia bisa kita sebut sebagai bahasa kedua, bahasa yang tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, tetapi cenderung sering dipakai dalam lingkungan formal, seperti pada kegiatan belajar mengajar. ketidak asingan inilah yang menjadi faktor bagi para pelajar untuk mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. karena faktor tersebut, kebanyakan dari para pelajar menganggap bahwa pelajaran bahasa Indonesia bukanlah mata pelajaran yang harus benar-benar ditekuni, sehingga rasa malas, jenuh dan bosan sering menginggapi mereka pada saat jam pelajaran tiba. rasa gengsi serta pandangan negatif terkait mata pelajaran bahasa Indonesia yang melekat dalam diri kebanyakan siswa seperti di atas, membuat mereka lupa bahwa sebenarnya pelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting. kenapa? hal ini bisa kita buktikan, dalam beberapa mata pelajaran yang menjadi target kelulusan siswa dalam ujian UAS yang salah satunya adalah mata pelajaran bahasa Indonesia.

Dalam pendidikan formal kita, ada ketentuan bahwa untuk dapat naik kelas atau lulus ujian seorang sisswa harus mendapat nilai bahasa Indonesia tidak kurang dari enam. artinya, kalau mereka mendapatkan nilai lima ke bawah meskipun mata pelajaran yang lain mendapatkan nilai yang bagus, maka siswa tersebut tidak akan lulus ujian. dari sini, bisa kita lihat bahwa bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang sangat penting, mengingat bahasa Indonesia adalah bahasa yang mempunyai status penting dan khas di negara kita, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan di negara kita.

kalau ditelusuri lebih dalam, hal ini bukan sepenuhnya kesalahan dari siswa itu sendiri. siswa menjdi bosan, jenuh, dan malas belajar bahasa indonesia dikarenakan bahasa indonesia adalah mata pelajaran yang tidak asing lagi bagi mereka, yang hampir tiap hari mereka pelajari, baik secar langsung maupun tidak langsung. sejak mulai duduk di Sekolah Dasar sampai tingkat SMA pelajaran bahasa Indonesia selaui ditemui di sekolahan. kesalahan tersebut juga bisa kita arahkan pada para pendidik kita yang masih mengajar dengan metode lama, yang masih monotone. Dikebanyakan lembaga pendidikan, hal ini masih kerap diterapkan oleh kebanayakan guru di sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pelajaran bahasa Indonesia. kurang pekanya seorang pendidik akan kebutuhan siswa mengakibatkan siswa cenderung malas dan mudah bosan, serta penggunaan media yang masih kurang dan kesalahan dalam memilih metode dalam mengajar. Di sini, guru sebagai seorang pendidik harus mampu mengetahui kebutuhan siswa sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dalam belajar meskipun pelajaran tersebut bukanlah mata pelajaran favorit mereka.


2 komentar:

  1. beri gambar jeng, biar tambah keren gitcu...otre!hehehe

    BalasHapus
  2. L, kok apek karyamu, gaweo maneh yoo, sepurane gawe boso jowo ce'e tambah akrab. u a is my frendship coro bosoku kuwe sobatku.
    kalau kuliah yang rajin, jangan bercanda terus, cari temen yang banyak, kayak aku gini lhoooooo mukhtarrrrrrrrrrrrr

    BalasHapus